1. Pengertian standar operasional prosedur
paket program pengolah angka di perusahaan
· Pengertian Standart
Operasional Procedur
Standar Operasional Procedur
( SOP ) atau yang juga sering disebut
Prosedur Operasional Standar ( POS ) adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
instasi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administrasif dan
procedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit
kerja yang bersangkutan. Jadi, Prosedur Operasional Standar bisa juga diartikan
Prosedur operasional standar adalah proses standar langkah - langkah sejumlah
instruksi logis yang harus dilakukan berupa aktivitas, aliran data, dan aliran
kerja.
· Tujuan Standart Operasional
Procedur
1)
Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja
petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
2)
Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam
organisasi
3)
Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai
terkait.
4)
Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau
kesalahan administrasi lainnya.
5)
Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan
inefisiensi
6)
Menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja
instansi pemerintahan untuk mewujudkan good governance.
· Fungsi Standart Operasional
Procedur
1)
Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2)
Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3)
Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4)
Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5)
Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
6)
Mengukur kinerja organisasi publik.
7)
Untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat berupa
responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
8)
Sebagai tolak ukur dalam menilai efektivitas dan efisiensi kinerja
instansi pemerintah dalam melaksanakan program kerjanya.
9)
Membentuk sistem kerja & aliran kerja yang teratur, sistematis, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
10)
Menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan dan peraturan yang berlaku.
11)
Menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung.
12)
Sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian
pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan.
13)
Menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik.
14)
Menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan Kerja.
·
Landasan Standart Operasional Procedur
Sebagai
suatu instrumen manajemen, SOP berlandaskan pada sistem manajemen kualitas (Quality
Management System), yakni sekumpulan prosedur terdokumentasi dan
praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu. Sistem manajemen kualitas berfokus pada
konsistensi dari proses kerja. Hal ini mencakup beberapa tingkat dokumentasi
terhadap standar-standar kerja. Sistem ini berlandaskan pada pencegahan
kesalahan, sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang
bersifat reaktif. Secara konseptual, SOP merupakan bentuk konkret dari
penerapan prinsip manajemen kualitas yang diaplikasikan untuk organisasi
pemerintahan (organisasi publik). Oleh karena itu, tidak semua prinsip-prinsip
manajemen kualitas dapat diterapkan dalam SOP karena sifat organisasi
pemerintah berbeda dengan organisasi privat.
·
Tahap Penting Penyusunan Standart Operasional Procedur
1.
Analisis sistem dan prosedur kerja
Analisis sistem dan prosedur
kerja adalah kegiatan mengidentifikasikan fungsi utama dalam suatu pekerjaan,
dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi sistem dan
prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau
unit yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga
muncul dalam bentuk keseluruhan, bekerja, berfungsi atau bergerak secara
harmonis yang ditopang oleh sejumlah prosedur yang diperlukan, sedang prosedur
merupakan urutan kerja atau kegiatan yang terencana untuk menangani pekerjaan
yang berulang dengan cara seragam dan terpadu.
2. Analisis Tugas
Analisis tugas merupakan
proses manajemen yang merupakan penelaahan yang mendalam dan teratur terhadap
suatu pekerjaan, karena itu analisa tugas diperlukan dalam setiap perencanaan dan perbaikan organisasi. Analisa
tugas diharapkan dapat memberikan keterangan mengenai pekerjaan, sifat
pekerjaan, syarat pejabat, dan tanggung jawab pejabat.
3. Analisis prosedur kerja
Analisis prosedur kerja
adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan langkah-langkah pekerjaan
yang berhubungan apa yang dilakukan, bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana
hal tersebut dilakukan, dimana hal tersebut dilakukan, dan siapa yang
melakukannya.
·
Prinsip Penyusunan Standart Operasional Procedur
1)
Penyusunan SOP harus mengacu pada SOTK, TUPOKSI, serta alur dokumen;
2)
Prosedur kerja menjadi tanggung jawab semua anggota organisasi;
3)
Fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur, sehingga perlu
dikembangkan diagram alur dari kegiatan organisasi;
4)
SOP didasarkan atas kebijakan yang berlaku;
5)
SOP dikoordinasikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan/penyimpangan;
6)
SOP tidak terlalu rinci;
7)
SOP dibuat sesederhana mungkin;
8)
SOP tidak tumpang tindih, bertentangan atau duplikasi dengan prosedur
lain;
9)
SOP ditinjau ulang secara
periodik dan dikembangkan sesuai kebutuhan
Paradigma governance membawa pergeseran dalam pola
hubungan antara pemerintah dengan masyarakat sebagai konsekuensi dari penerapan
prinsip-prinsip corporate governance. Penerapan prinsip corporate governance
juga berimplikasi pada perubahan manajemen pemerintahan menjadi lebih terstandarisasi,
artinya ada sejumlah kriteria standar yang harus dipatuhi instansi pemerintah
dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya. Standar kinerja ini sekaligus dapat
untuk menilai kinerja instansi pemerintah secara internal mupun eksternal.
Standar internal yang bersifat prosedural inilah yang disebut dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP).
Perumusan SOP menjadi relevan karena sebagai tolok
ukur dalam menilai efektivitas dan efisiensi kinerja instansi pemerintah dalam
melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan sebagai
langkah - langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang
dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa pengguna-pengguna sistem
proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data, dan aliran kerja. Prosedur
operasional standar adalah proses standar langkah - langkah sejumlah instruksi
logis yang harus dilakukan berupa aktivitas, aliran data, dan aliran kerja.
Dilihat dari fungsinya, SOP berfungsi membentuk sistem
kerja & aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat
dipertanggungjawabkan; menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku; menjelaskan bagaimana
proses pelaksanaan kegiatan berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari
pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang
ditetapkan; menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik; dan
menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan Kerja.
Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah
kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam
pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi pemerintah. SOP sebagai
suatu dokumen/instrumen memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang
bersifat efektif dan efisisen berdasarkan suatu standar yang sudah baku.
Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa
proses pelayanan di seluruh unit kerja pemerintahan dapat terkendali dan dapat
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebagai suatu instrumen manajemen, SOP berlandaskan
pada sistem manajemen kualitas (Quality Management System), yakni sekumpulan
prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan/atau
jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Sistem manajemen kualitas
berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini mencakup beberapa tingkat
dokumentasi terhadap standar-standar kerja. Sistem ini berlandaskan pada pencegahan
kesalahan, sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang
bersifat reaktif. Secara konseptual, SOP merupakan bentuk konkret dari
penerapan prinsip manajemen kualitas yang diaplikasikan untuk organisasi
pemerintahan (organisasi publik). Oleh karena itu, tidak semua prinsip-prinsip
manajemen kualitas dapat diterapkan dalam SOP karena sifat organisasi
pemerintah berbeda dengan organisasi privat.
Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan
untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian
kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis,
administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan
komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi
pemerintahan untuk mewujudkan good governance.
Standar
operasional prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena
SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan
dengan ketepatan program dan waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja
organisasi publik di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas, dan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Hasil kajian menunjukkan tidak semua
satuan unit kerja instansi pemerintah memiliki SOP, karena itu seharusnyalah
setiap satuan unit kerja pelayanan publik instansi pemerintah memiliki standar operasional
prosedur sebagai acuan dalam bertindak, agar akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah dapat dievaluasi dan terukur. Dengan demikian SOP merupakan pedoman
atau acuan untuk menilai pelaksanaan kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif dan procedural sesuai dengan tata
hubungan kerja dalam organisasi yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar